Rahasia ! Mantan Direktur Bank Bumn Sukses Jual Busana Syar'bui

Bisnis busana syar'i - Meski sudah usang berkarir di sebuah bank BUMN terbesar di Indonesia, yaitu selama 13 tahun dan menduduki jabatan vice president, Umi Hani atau yang dekat disapa Hani ini pun memutuskan berhenti alasannya ialah ingin hijrah. Setelah resign, wanita asal Tegal, Jateng ini memutuskan untuk menggunakan jilbab panjang.

Namun sayang, ketika ia mencari model jilbab panjang yang murah dan benar-benar syar'i di pasaran, ternyata sangatlah sulit. Apalagi baju syar'i untuk anak-anak, bisa dibilang busana syar'i anak belum ada di pasaran. Itulah ide Hani untuk terjun ke bisnis busana muslimah syar'i ini. Selain bisnis, ia juga meniatkannya sebagai dakwah dengan mensyiarkan model baju syar'i yang benar ke masyarakat.

Kalau anda belum ada citra wacana busana syar'i, anda bisa melihat busana syar'i yang digunakan Ustadzah Oki Setiana Dewi ataupun Lyra Virna. Bisa juga dengan melihat gambar di bawah ini.
Busana syar'i Allev / gambar via Allev.co.id

Awal perjuangan busana syar'i

Meski tak mempunyai latar belakang menjahit dan desain baju, Hani nekad memulai bisnis baju muslim yang benar-benar syar'i, terlebih ia telah mendapat proteksi penuh dari sang suami. Ia mulai berjualan baju syar'i dengan menjadi reseller. Kemudian, alasannya ialah ada duduk kasus pada jumlah produksi, ia pun berhenti.

Kemampuan dan pengalamannya menjadi seorang direktur sebuah bank, sangat memudahkan Hani dalam berbagi bisnis busana syar'inya ini. Ia pun menerapkan sistem pemasaran modern dengan distributor dan biro sebagai ujung tombak penjualannya.

Untuk para distributor dan agennya, Hani memperlihatkan diskon dan margin yang lebih besar serta beberapa laba menarik lainnya. Hani juga memberlakukan proteksi area pada para biro dan distributor.

Busana syar'i anak

Di awal produksi, Hani eksklusif berani memasuki segmen yang sangat sempit, yaitu busana syar'i khusus anak. Hal ini ia jalankan alasannya ialah dikala itu pada tahun 2012, hampir tidak ada baju syar'i khusus untuk anak.

Pasar pun memberi respon elok atas terobosan perjuangan yang Hani rintis ini. Selain kualitas materi dan jahitan yang memang bagus, produk baju muslimah Hani juga sangat sesuai dengan syariat, yang harus panjang, longgar, serta tidak transparan.

Hani menentukan materi jersey impor dari Korea yang tebal namun adem dikala dipakai. Awalnya Hani mengerjakan sendiri baik untuk materi dan desainnya. Namun sekarang ia telah mempunyai tim kreatif yang membantu pengerjaan tersebut. Oiya, untuk busana syar'i anak ini, Hani menamainya dengan merk Allev.

Seiring berkembangnya usaha, Hani pun mulai merambah ke segmen busana syar'i bakir balig cukup akal pada tahun 2013. Pada segmen ini, Hani menamainya dengan merk Qanita.

Pemasaran

Awalnya Hani hanya memasarkan usahanya melalui jalur keagenan dan distributor. Kaprikornus para pembeli hanya diarahkan ke sana. Namun seiring berjalannya waktu, banyak pembeli yang menginginkan beli eksklusif dari Hani. Agar rantai distribusi tetap adil dan berjalan dengan baik, Hani pun menerapkan harga agak mahal daripada beli melalui agen.

Ketika artikel ini ditulis, Hani mempunyai sejumlah biro baik yang dari Jawa maupun luar Jawa bahkan sampai luar negeri. Meningkatnya jumlah biro dan distributor tersebut tak lepas dari promosi yang diikuti ketika pameran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Misalnya ketika mengikuti pekan raya di Brunei. Masyarakat Brunei ternyata sangat suka dengan Tudung Labuh yang dibawa Hani. Hal ini dikarenakan di sana belum tren model jilbab atau hijab syar'i ibarat itu. Barang yang dibawah Hani pun habis terjual dan mereka sangat menanti kahadiran Hani untuk kembali membuka stand pekan raya di Brunei Darussalam.

Dari pekan raya yang ia ikuti di Brunei tersebut, Hani mendapat 5 orang biro gres dari Brunei. Bahkan penerima Malaysia yang juga sama-sama mengikuti pekan raya pun alhasil mendaftar menjadi biro penjualan baju syar'i Hani. Omset yang diperoleh Hani sekali mengikuti pekan raya cukup besar, antara Rp. 10 juta sampai Rp. 20 juta.

Kerjasama dengan ritel besar

Saat ini Hani memprioritaskan Allev dan Qanita untuk masuk ke jangkauan marketing yang lebih luas melalui pasar online. Perwujudan hal itu ialah telah ditandatanganinya perjanjian kerjasama dengan Bukalapak, Tokopedia serta Zalora.

Untuk kerjasama dengan ritel besar ibarat Matahari atau Carrefour, ia belum menjajakinya terlebih dulu, alasannya ialah masih mempertimbangkan kesiapan produksi. Meski diakui, kerjasama dengan ritel besar merupakan branding yang sangat elok untuk kemajuan usahanya.

Target usaha

Untuk kedepannya Hani berkeinginan untuk memproduksi baju syar'i dengan konsep keluarga. Kaprikornus dalam satu tempat, terdapat baju syar'i untuk ayah, ibu dan juga anak. Semoga cita-cita tersebut segera terwujud dan menjadi demam isu setter busana syar'i terbaru 2016.

Selain itu, dari perjuangan yang dirintisnya ini, ia mempunyai visi dan misi mengakibatkan Allev dan Qanita sebagai kiblat baju syar'i di Indonesia pada tahun 2020.

0 Response to "Rahasia ! Mantan Direktur Bank Bumn Sukses Jual Busana Syar'bui"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel