Rahasia ! Teknik Budidaya Lele Sangkuriang Bak Terpal

Teknik budidaya lele sangkuriang pada kolam terpal - Berdasarkan postingan sebelumnya perihal ulasan umum budidaya lele sangkuriang, diketahui bahwa lele sangkuriang merupakan variates lele yang layak dibudidaya, alasannya yaitu selain lebih mudah, juga lebih menguntungkan dari segi ekonomis.

Seperti lele pada umumnya, teknik budidaya lele sangkuriang sanggup dilakukan di banyak sekali kolam, mulai dari kolam organik, kolam terpal hinggal kolam semen. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas teknik budidaya lele sangkuriang dalam kolam terpal.
kolam terpal / gambar via Iqbal Tenda Bukalapak

Pembuatan kolam terpal

  1. Siapkan bahan-bahan untuk menciptakan kolam terpal, yaitu : terpal jenis A3 ukuran 3x4 meter, bambu, kawat, patok dan paku.
  2. Setelah semua materi tersedia, ratakan tanah yang digunakan untuk mendirikan kolam terpal. Pastikan tidak ada benda tajam di atasnya.
  3. Dirikan patok di setiap sudut, dengan panjang 3 meter dan lebar 4 meter.
  4. Untuk menciptakan rangka kolam, pasang cuilan bambu 3,2 meter untuk lebarnya dengan memakai paku dan cuilan bambu 4,2 meter untuk panjangnya.
  5. Setelah semua rangka terpasang, pasanglah terpal membentuk segi kawasan di dalam rangka tersebut. Ikat kuat-kuat ujung terpal dengan kawat ke patok.

Pengelolaan indukan

Pengelolaan induk yang baik mencakup penyediaan kolam dengan kualitas air yang memadai, dukungan pakan dalam jumlah dan kualiatas yang cukup serta berupaya memelihara keragaman genetiknya.

Induk lele dipelihara dalam kolam berukuran 3x4 meter. Beri pakan pemanis pada induk setiap harinya dengan takaran 4% dari berat badan induk. Pemberian pakan pelet dengan kandungan protein minimal 30% sebanyak 3-5% per hari dari berat total badan ikan.

Berat induk minimal 0,5 kg/ekor. Padat penebaran lele untuk pematangan gonad dilakukan di kolam dengan kepadatan 4-6 ekor per meter persegi. Pemijahan alami dilakukan dengan cara menentukan induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad lalu dipijahkan secara alami di kolam pemijahan dengan dukungan ijuk/kakaban.

Pemberian ijuk ditujukan untuk meletakkan telur dan disimpan di dasar kolam. Kolam pemijahan diisi dengan air setinggi 30 cm. Pemijahan dilakukan pada malam hari dengan perbandingan 2 betina 1 jantan.

Telur akan menetas sehabis 30-36 jam sehabis pembuahan. Kisaran suhu yang baik untuk penetasan yaitu 27-30 derajat celcius. Jumlah telur pertama memijah sekitar 20-50 ribu butir dengan tingkat keberhasilan menetas 90%.

Telur yang telah menetas selanjutnya menjadi nener (benih kecil ikan lele) dalam jangka waktu 3-5 hari sehabis terjadi pemijahan.

Sebaiknya bibit ikan tidak pribadi disebar dari wadah ke kolam. Cara yang biasa dilakukan yaitu dengan menenggelamkan wadah dan bibit ikan ke kolam tebar secara hati-hati, perlahan dan bertahap.

Bibit ikan akan mendapat kesempatan mengikuti keadaan dengan air kolam tebar sedini mungkin meski masih berada dalam wadahnya. Kemudian bibit ikan dibiarkan keluar sendiri dari wadahnya secara sedikit demi sedikit menuju lingkungan air kolam yang sesungguhnya.

Benih siap dipanen sehabis dipelihara 40-42 hari sehingga sudah mencapai ukuran 5-8 cm. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari dikala suhu terendah sehingga lele tidak stres.

Pemanenan dilakukan dengan menyiapkan kawasan penampungan menyerupai kolam plastik. Setelah semua peralatan siap, kolam dikeringkan secara perlahan-lahan. Dalam keadaan ini benih diserok memakai serokan, lalu ditampung dan disortir sesuai ukuran.

Demikianlah ulasan saya perihal teknik budidaya lele sangkuriang di kolam terpal. Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)
Referensi : Tabloid Peluang Usaha Edisi 09 Th XI April - Mei 2016

0 Response to "Rahasia ! Teknik Budidaya Lele Sangkuriang Bak Terpal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel