Rahasia ! Furnitur Motif Batik Omset Ratusan Juta
Furnitur motif batik - Inovasi merupakan salah satu kunci utama dari keberlangsungan sebuah bisnis. Bisnis yang masih terus eksis selalu menciptakan penemuan baru, apalagi bisnis di bidang kreatif. Seperti yang dibuktikan Dalyono ini. Ia menciptakan penemuan unik perjuangan furniturnya dengan menciptakan motif batik.
Keunikan motif batik nan glamor pada furnitur ini tak hanya diminati pasar lokal, namun sudah menembus pasar internasional. Hingga tak mengherankan bila dalam sebulan ia bisa meraup omset hingga Rp. 500 juta. Seperti apa penemuan dan keunikan yang dilakukan Dalyono? Mari kita simak bersama.
Furnitur meja dingklik / gambar sekedar ilustrasi |
Berbekal ilmu yang diperoleh dari sebuah forum rehabilitasi sosial di Yogyakarta, Dalyono mulai paham ihwal pertukangan kayu. Kemudian ia pun diterima bekerja pada beberapa perusahaan furnitur yang menciptakan produk ekspor.
Lima tahun proses pembelajaran, Dalyono sudah bekerja pada tujuh perusahaan furnitur di Yogyakarta. Dalyono tak memprioritaskan uang kala itu. Ia hanya ingin menyebarkan ilmu permebelannya. Hingga usang kelamaan, Dalyono pun juga mengetahui seluk beluk ekspor furnitur hingga taktik pemasarannya.
Puas menimba ilmu, Dalyono kemudian mendirikan perjuangan furnitur sendiri di tahun 2006. Dengan modal awal sebesar Rp. 200rb yang ia gunakan untuk membeli satu set alat tukang sederhana, Dalyono mulai merintis bisnis mebelnya dari rumah.
Awalnya Dalyono hanya mendapat pesanan dari para tetangga. Karena jadinya bagus, usang kelamaan nama Dalyono mulai dikenal lebih luas. Saat menangani banyak pesanan, Dalyono tak ragu merekrut teman-temannya di kampung dan ia pun membagikan ilmu mebel yang dimilikinya pada mereka.
Kesuksesannya menjalankan perjuangan permebelan menciptakan Dalyono mendapat beasiswa kuliah entrepreneurship di tahun 2008. Beasiswa tersebut diselenggarakan oleh Program Pascasarjana UGM dengan Ciputra Entrepreneurship.
Selama enam bulan Dalyono ditempa untuk menjadi wirausahawan sukses. Kuliah tersebut semakin membuka wawasan Dalyono akan potensi bisnis yang ia jalani. Setelah menimba ilmu kewirausahaan, Dalyono semakin optimis menyebarkan bisnis mebelnya tersebut.
Furnitur motif batik
Dua tahun menggeluti bisnis furnitur menciptakan Dalyono menemukan penemuan gres untuk membedakan produknya dengan produk mebel orang lain. Dalyono pun meluncurkan furnitur motif batik. Furnitur motif batik buatan Dalyono ini merupakan satu-satunya produk mebel dengan hiasan batik di Indonesia, bahkan di dunia.
Produk furnitur motif batik Dalyono dijual dengan harga antara Rp. 3 juta hingga Rp. 35 juta per set untuk meja, dingklik kecil, dan dingklik panjang. Sedangkan untuk mebel biasa berkisar Rp. 1 juta hingga Rp. 2,5 juta per set. Terkadang Dalyono juga memproduksi souvenir untuk event-event tertentu dengan harga antara Rp. 1.500 hingga Rp. 50rb.
Bahan baku dan produksi furnitur motif batik
Dalyono memakai kayu jati grade A untuk mebel dengan cat warna kimia menyerupai parafin. Sedangkan untuk handycraft, Dalyono memakai banyak sekali kayu lunak menyerupai sengon maritim dan kayu fule, dengan pewarna alami dari kulit kayu lainnya.
Untuk menjaga kualitas, Dalyono mengaku memakai standar ekspor untuk materi baku. Lem dan cat pewarnanya juga merupakan materi ekspor. Proses pembuatannya pun menurut standar ekspor. Seperti pengovenan komponen mebel untuk mendapat kayu dengan suhu kering yang pas.
Strategi pemasaran furnitur motif batik
Dalyono aktif menunjukkan produknya dari verbal ke mulut. Ia juga menggandeng perusahaan-perusahaan ekspor daerah ia dulu bekerja. Dalyono juga berhasil melobi pemda Yogyakarta biar mebelnya dibeli untuk pembangunan rumah kembali pasca gempa Jogja.
Dari sana pasar mulai terbuka lebar sebab banyak staf pemda yang ikut memesan mebel Dalyono. Perjuangan Dalyono tak sia-sia. Kini jaringan pemasarannya sudah meluas di pasaran Indonesia bahkan mancanegara menyerupai Belanda, Perancis, Australia.
Dalam sebulan Dalyono bisa memasarkan 40 set mebel batik, 10-20 mebel biasa dan aneka suvenir kayu dengan aksen batik. Maka tak heran bila omset yang diperolehnya mencapai Rp. 500 juta dengan laba sebesar 25% atau Rp. 125 juta.
Kendala perjuangan furnitur motif batik
Permodalan menjadi hambatan Dalyono saat awal merintis usaha. Namun seiring banyaknya pemesanan dan laba yang didapat, modal bukan lagi menjadi hambatan bagi Dalyono dalam membesarkan usahanya tersebut. Kerja kerasnya selama ini berbuah manis. Kini Dalyono sudah mempunyai rumah, tanah, mobil, serta peralatan mebel yang cukup banyak.
Info lebih lanjut sanggup menghubungi :
Mataram Furniture
Jl. Samas Km. 4 Kalimundu, Gadingharjo, Sanden, Bantul. Telp. 0274 654776, 081328589452
Email : mataram.furniture[at]yahoo.com
Demikianlah cerita sukses perjuangan furnitur motif batik Dalyono. Semoga sanggup menginspirasi anda semua :)
0 Response to "Rahasia ! Furnitur Motif Batik Omset Ratusan Juta"
Post a Comment