Rahasia ! Perjuangan Pembenihan Lele Sangkuriang Omset 200 Jt

Usaha pembenihan lele sangkuriang - Usaha ternak lele membawa laba tersendiri bagi para pembudidaya, apalagi jenis lele sangkuriang. Banyaknya keunggulan yang dimiliki lele sangkuriang dibanding jenis lele lain, menciptakan para pembudidaya beralih untuk menekuni budidaya lele sangkuriang.

Salah satu orang yang beralih menekuni budidaya lele sangkuriang yaitu Supri Suprihanto. Pria asal Banyumas, Jawa Tengah ini bisa meraup omset sampai Rp. 200 juta dari perjuangan pembenihan lele sangkuriang. Seperti apa lika liku usahanya?
ikan lele
Beberapa keunggulan lele sangkuriang yaitu sanggup dipijahkan sepanjang tahun, sanggup hidup pada kondisi air yang jelek, serta mempunyai efisiensi pakan yang tinggi. Lele sangkuriang termasuk jenis ikan omnivora, yang berarti sanggup memakan segalanya. Di alam ataupun lingkungan budidaya, lele sangkuriang sanggup memakan cacing, plankton, insekta, udang-udang kecil dan mollusca.

Modal awal perjuangan pembenihan lele sangkuriang

Supri mulai merintis perjuangan budidaya lele pada tahun 2009. Waktu itu Supri membutuhkan modal awal sebesar Rp. 3 juta. Modal tersebut ia gunakan untuk membeli indukan lele yang siap dipijah, yaitu 2 ekor jantan dan 2 ekor betina, dengan harga Rp. 120 ribu.

Sebesar Rp. 1,3 juta ia gunakan untuk menambah bak pemijahan ukuran 2x3 m dan sisanya ia gunakan untuk membeli pakan lele dan perawatan bibit lele sampai siap dijual. Untuk eksperimen pemijahan, Supri mengaku melakukannya sebanyak 3 kali. Dan akhirnya sangat memuaskan. Tak hanya dari jumlah, namun juga kualitas benih dari lele sangkuriang.

Hasil panen perdananya terhitung berhasil bagi seorang pemula waktu itu. Dalam waktu 1,5 bulan, Supri bisa meraup omset hingg Rp. 7 juta rupiah. Hal ini dikarenakan lele sangkuriang sangat tahan terhadap penyakit. Dari keberhasilan tersebut, Supri merasa yakin untuk terus menekuni perjuangan budidaya lele sangkuriang tersebut.

Kemudian Supri kembali membeli indukan lele dengan harga Rp. 1,5 juta, yang berisi 10 ekor betina dan 5 ekor pejantan. Usaha pembenihan lele sangkuriang yang dilakukan Supri terus berkembang tiap bulannya. Kini ia sudah mempunyai 40 buah kolam, dimana 30 bak khusus dijadikan untuk pemijahan dan 10 bak untuk indukan.

Prospek perjuangan pembenihan lele sangkuriang

Lele sangkuriang berasal dari persilangan antara Clarias gaepenius dari Belanda dengan Clarias macrocephalus hasil dari beberapa eksperimen di Pare dan Sidoarjo Jawa Timur. Lele sangkuriang mempunyai daya tahan fisik yang lebih kuat.

Biarpun keadaan cuaca sedang tidak menentu, pemijahan lele sangkuriang tetap bisa dilakukan dan tingkat produktivitasnya pun tetap lebih baik dibandingkan lele jenis lainnya.

Lele sangkuriang juga mempunyai masa panen yang lebih cepat, yaitu antara 2-3 ahad saja. Lele sangkuriang juga bisa ditempatkan dalam jenis air apapun dengan pH berapapun, meski itu hanya memakai air hujan yang diendapkan selama 3 hari.

Usaha pembenihan lele sangkuriang ini termasuk sangat cerah. Karena selain dipakai untuk konsumsi sebagian besar masyarakat, jenis ikan ini juga banyak dibentuk bermacam-macam olahan makanan, mulai dari keripik, abon sampai nuget.

Menurut Supri, undangan lele sangkuriang terus mengalami peningkatan. Bahkan Supri mengaku kewalahan memenuhi undangan lokal, yaitu dari Banyumas. Hal ini menciptakan undangan dari luar kawasan banyak yang dipending.

Jika sudah memperluas lahan dan menambah indukan, barulah Supri akan melayani undangan dari luar kawasan yang selama ini selalu ia pending.

Harga jual lele sangkuriang

Penjualan benih lele sangkuriang tergantung pada ukuran dan jumlah pembelian. Ukuran 2-3 cm dijual dengan harga Rp. 40 per ekor. Ukuran 3-5 cm dijual dengan harga Rp 80 per ekor. Ukuran 4-6 cm dijual dengan harga Rp. 120 per ekor. Ukuran 5-7 cm dijual dengan harga Rp. 150 per ekor. Seluruh harga tersebut jikalau melaksanakan minimal order sebanyak 10.000 ekor.

Dari perjuangan pembenihan lele sangkuriang ini, Supri bisa menjual sekitar 1 juta benih per bulannya dengan ukuran 4-7 cm. Dalam sebulan Supri bisa meraih omset sampai Rp. 200 juta per bulan! Pangsa pasar yang luas dengan tingkat persaingan yang masih sedikit, menciptakan lele sangkuriang gampang untuk dipasarkan.

Pemasaran pembenihan lele sangkuriang

Teknik promosi Supri yaitu dengan selembar kertas yang diletakkan di toko foto copy miliknya. Selain itu ia juga menunjukkan usahanya dari verbal ke mulut. Dengan derma dari temannya, Supri juga mempromosikan usahanya via online, yaitu melalui blog dan media sosial.

Kesimpulan perjuangan pembenihan lele sangkuriang

Agar bisa sukses dalam perjuangan pembenihan lele sangkuriang, diharapkan perawatan yang benar-benar telaten. Selain itu juga harus benar-benar diperhatikan dalam pemberian pakan sesuai umur. Hal-hal tersebut dimaksudkan semoga kesehatan lele sangkuriang benar-benar terjaga.

Saat demam isu hujan tiba, bak tempat pemijahan harus ditutupi dengan paranet semoga telur sanggup menetas. Biasanya di demam isu hujan, peternak akan kesulitan menemukan pakan berupa cacing. Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya para pelaku perjuangan pembenihan lele sangkuriang juga membudidayakan cacing sutera.

Demikianlah ulasan saya mengenai perjuangan pembenihan lele sangkuriang. Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)
Referensi : Tabloid Peluang Usaha Edisi 09 Th XI April - Mei 2016

0 Response to "Rahasia ! Perjuangan Pembenihan Lele Sangkuriang Omset 200 Jt"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel